Boris Streubel/Getty Images
Jakarta - Ketua Bundesliga, Christian Seifert,
mendesak perlunya pembagian uang kompetisi Eropa yang lebih adil dari
UEFA. Hal ini demi mewujudkan kompetisi domestik yang lebih seimbang dan
atraktif.
Seifert mengkritik kebijakan UEFA yang dianggap tidak
adil, karena tim-tim top seperti Bayern Munich dan Borussia Dortmund
yang tampil di final mendapatkan pemasukan yang amat dominan.
Sebagai
catatan, setiap tim yang tampil di fase grup Liga Champions mendapatkan
sedikitnya 8,6 juta euro. Ini akan semakin besar jumlahnya jika
berhasil melaju ke babak-babak berikutnya. Sementara juara Liga
Champions akan mendapatkan tambahan sebesar 10,5 juta euro dan runner-up mendapatkan 6,5 juta euro.
"Uang
yang keluar dari Liga Champions adalah pengaruh yang sangat besar. Di
Jerman uang tersebut dua kali lipat dari kontrak media nasional," ujar
Seifert seperti dilansir ESPN.
"Saya pikir UEFA perlu
berpikir ulang bagaimana mereka mendistribusikan uang dari Liga
Champions dan Liga Europa karena setiap negara butuh kompetisi nasional
yang atraktif dan tidak hanya dua tim yang mendominasi.
"Tak
diragukan lagi, ini punya dampak. Jika uang dari Liga Champions semakin
bertambah dan jarak semakin lebar maka tentu saja itu mungkin bukan hal
terbaik bagi kompetisi nasional," tambahnya.
Seifert mendesak
badan sepakbola tertinggi Eropa itu untuk lebih adil dalam membagi uang
kejuaraan ke seluruh tim yang ikut di kompetisi di bawah yurisdiksi
mereka. Dengan demikian, jarak dan perbedaa besar antara tim-tim
tersebut bisa dicegah dan diatasi.
"Ketika saya tumbuh besar,
salah satu tim terhebat adalah Liverpool. Saya tidak yakin jika mereka
akan punya kesempatan lagi untuk memenangi Liga Primer, karena mereka
harus bersaing dengan klub-klub yang punya kesempatan finansial lebih
besar seperti Manchester City dan Chelsea, ditambah lagi uang dari Liga
Champions. Ini adalah sesuatu yang harus Anda pikirkan ketika Anda ingin
memperoleh keseimbangan di liga," simpulnya.