Kepolisian Daerah Metro Jaya akan mengamankan semua tempat yang menjadi sasaran pengunjuk rasa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, menjelaskan pengamanan tersebut mulai dari instansi pemerintah, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) hingga jalur distribusi BBM itu sendiri.
“Pengamanan menjadi dua sisi yang diprioritaskan. Pertama pengamanan terhadap aksi unjuk rasa itu sendiri. Kedua pengamanan terhadap kelancaran distribusi dan penyediaan daripada BBM untuk ketersediaan di masyarakat,” ujar Rikwanto, Senin 19 Maret 2012.
Menurut Rikwanto pengamanan di jalur distibusi karena dikhawatirkan para pengunjuk rasa menghambat mobil pengangkut BBM sehingga menggangu kelancaran pengisian BBM bagi masyarakat.
Sejauh ini, kata Rikwanto, pihaknya sudah menerima sejumlah laporan unjuk rasa terkait kenaikan harga BBM. Dia mengimbau kelompok massa yang akan melakukan unjukrasa agar segera melaporkan kepada kepolisian. Itu supaya intelijen dapat menyiapkan pengawalan.
“Silakan demo dan jangan sampai mengganggu aktivitas masyarakat serta jangan sampai menghambat lalu lintas dan jangan sampai melakukan pengerusakan. Apabila itu terjadi maka mereka akan dikenakan pasal Undang-undang pidana atau hukum yang mereka langgar,” kata dia.
Polda Metro Jaya bekerjasama dan TNI akan mengamanakan jalannya aksi demonstrasi kenaikan harga BBM. Sebanyak 4000 personel polisi dan 15 SSK akan diterjunkan dalam aksi tersebut.